KITA BUKAN DARI DUNIA INI


Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. (Yohanes 17:16) [ITB]

Kebenaran yang harus kita terima sejak dini adalah kita bukan berasal dari dunia ini. Keberadaan kita di dunia ini hanyalah sebagai seorang musafir yang terus berjalan menuju kepada satu tempat perhentian (Ibrani 4:11) yaitu Langit Baru dan Bumi Baru. Dunia ini bukan rumah kita, rumah yang sebagai tempat kita menghabiskan banyak waktu kita, rumah yang sebagai tempat perteduhan dan perlindungan kita, rumah yang sebagai tempat kita mendapatkan kenyamanan dan keamanan. Sama sekali bukan ! Banyak diantara kita merasa nyaman di dunia ini dengan segala yang mereka punya karena mereka merasa dunia ini adalah rumah mereka, disinilah mereka berasal dan disinilah tujuan hidup mereka. Banyak diantara kita juga yang enggan untuk beranjak dari kenikmatan dan kenyamanan hidup yang kita telah miliki di dunia ini.

Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. (1 Yohanes 2:15-17) [ITB]

Dari ayat diatas jelas bahwa orang yang mengasihi dunia sangat tidak mungkin juga mengasihi Bapa. Ada diposisi dimanakah kita saat ini? Mengasihi dunia ini? Atau mengasihi Bapa? Lagian, apapun yang kita punya di dunia ini:

- kekayaan
- jabatan
- rekan bisnis
- pekerjaan
- studi
- keluarga
- teman

Bukan menjadi alasan kita untuk merasa nyaman di dunia ini sehingga kita enggan untuk meninggalkan semua itu lalu menuju kepada kebinasaan. Memang kita boleh menikmati hasil dari jerih payah kita hasil kerja kita di dunia ini berupa kekayaan dan jabatan yang kita punya. Sangat boleh ! Akan tetapi apa yang kita punya di dunia ini tidak boleh menjadi jerat yang membuat kita terjebak untuk menikmatinya terus menerus sehingga kita menjadi mencintai segala yang kita punya di dunia ini dan kehilangan kasih Bapa. Hal hal yang diatas (kekayaan, jabatan, rekan bisnis, pekerjaan, studi, keluarga, dan teman) seharusnya menjadi 'fasilitas' kita yang membawa kita kepada Langit Baru dan Bumi Baru. Pengertian ini penting bahwa kekayaan kita, jabatan yang kita miliki, rekan bisnis yang kita punya, pekerjaan yang kita sedang jalani, studi yang sedang kita tempuh, keluarga yang kita miliki, dan teman yang kita miliki semuanya harus menjadi 'fasilitas' yang Tuhan berikan untuk membawa kita ke Langit Baru dan Bumi Baru. Jangan karena kekayaan yang kita miliki lalu membawa kita kepada kebinasaan karena sangat sulit untuk melakukan kehendak Bapa (Matius 19:22).

Saya pun baru-baru ini tersadar bahwa 'pasangan hidup' juga seharusnya menjadi 'fasilitas' yang Tuhan berikan untuk membawa kita ke Langit Baru dan Bumi Baru. Fasilitas inilah yang akan 'befungsi' sebagai pengingat kita untuk tetap dekat dengan Allah, tinggal dalam hadirat-Nya, melakukan setiap kehendak-Nya. Dan ketika 'fasilitas' itu tidak berfungsi sesuai dengan 'fungsi' sesungguhnya, maka Ia tidak segan untuk mengambil 'fasilitas' itu demi kita tetap berjalan menuju Langit Baru dan Bumi Baru. Toh, masih banyak fasilitas yang Tuhan berikan kepada kita untuk membawa kita kepada Langit Baru dan Bumi Baru. Jangan sampai 'pasangan hidup' yang kita miliki juga menjadi jerat kita untuk enggan untuk meninggalkan dunia ini dan menjadi sulit untuk melakukan kehendak Bapa.

Kita hanya seorang musafir yang benar-benar sedang berjalan menuju Tempat Perhentian yaitu Langit Baru dan Bumi Baru, apa yang kita miliki sekarang? Kekayaan? Jabatan? Rekan bisnis? Pekerjaan? Studi? Keluarga? Teman? Semuanya menjadi 'fasilitas' yang Tuhan berikan untuk membawa kita kepada Langit Baru dan Bumi Baru ! Kalau fasilitas itu tidak berfungsi sesuai fungsi-Nya maka ingat Ia tidak segan untuk mengambilnya, karena ' Ia berhak ' mengambilnya dan juga karena Ia begitu tidak mau kita menjadi binasa.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALASAN PETRUS MENYANGKAL YESUS

LEBIH DARI DIKENAL, TAPI DINIKMATI OLEH TUHAN!

MENCINTAI TANPA HARUS DICINTAI