SERAHKANLAH !
Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.
(Mazmur 55:23)
Kata serahkan dengan akhiran kata -lah merupakan bentuk perintah (Imperative Sentece), SERAHKANLAH! Pemazmur Daud menuliskan ayat ini ketika ia sedang mengalami kesukaran hidup, dimana ia diburu dan hendak dibunuh oleh Saul yang iri pada Daud (lih. I Samuel 18:6-30; 19:1-18). Ditengah kesukaran hidup Daud masih mampu untuk bermazmur “Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan”. Daud mengerti betul bahwa secara manusia kekuatiran itu pasti ada, apalagi ketika kita sedang menghadapi permasalahan entah itu permasalahan ekonomi, jasmani, keluarga ataupun diperhadapkan dengan ancaman kehidupan seperti yang Daud alami.
Tapi menarik bahwa Daud mengatakan ‘serahkanlah’ kekuatiran kita kepada Tuhan, ini berarti bahwa kekuatiran yang kita miliki sudah kita berikan kepada Allah dan tidak lagi kekuatiran ada pada kita dan ‘maka Ia akan memelihara engkau’. Ketika kita menghadapi permasalahan maka jangan kuatir, karena kuatir tidak akan menyelesaikan permasalahan kita dan hanya Tuhan yang dapat menyelesaikan permasalahan kita. Kuatir hanya membuang waktu kita, tenaga kita, dan bahkan pikiran kita. Kekuatiran akan mengendalikan pikiran kita menuju hal-hal yang negatif yang belum tentu terjadi. Berdoa atau diam dalam hadirat Tuhan adalah cara terbaik untuk menghadapi permasalahan bukan dengan kekuatiran. Karena hanya didalam Tuhan kita dapat ketenangan, hanya didalam Tuhan pun kita dapat kemenangan dalam Tuhan ada kepastian bukan pada kekuatiaran.
Tetapi, penting untuk dimengerti bahwa sekalipun kita menyerahkan kekuatiran kita sepenuhnya kepada Tuhan bukan berarti kita dapat menghilangkan tanggung jawab kita sebagai manusia. Dalam menghadapi permasalahan pun kita harus ambil bagian untuk menyelesaikannya, bukan sepenuhnya Tuhan yang menyelesaikan. Jangan kuatir dan ikut sertakan Tuhan ketika kita menghadapi permasalahan, maka kita akan melihat tidak ada satupun permasalahan yang tidak dapat kita hadapi bersama-Nya. Amin.
Komentar
Posting Komentar