KEMULIAAN MENGGANTIKAN PENDERITAAN
Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
(Roma 8:18)
Ditengah hidup yang makin maju teknologi berdampak secara langsung pada kemudahan hidup dijalani setiap orangnya. Kemudahan begitu dirasakan dizaman semakin maju ini, beberapa layanan berbasis online setidaknya mengisi di telepon genggam kita. Dari yang memesan ojek, memesan taxi, berbelanja, dan bahkan yang paling baru menyuci kendaraan pribadi kita-pun sudah bisa kita kendalikan melalui telepon genggam kita. Layanan berbasis online ini di desain semudah mungkin sehingga tidak ada batas usia penggunanya, dari yang masih muda hingga yang sudah berumur-pun sekarang bisa menggunakannya. Karena makin majunya teknologi, berdampak makin mudahnya manusia menjalani hidup. Secara tidak langsung, sadar atau tidak sadar manusia digiring pada anti-penderitaan, anti-kesulitan. Kemudahan dicari, kesulitan dihindari. Kenikmatan didapati, penderitaan ditinggali.
Zaman mula-mula pengikut Kristus, atau zaman para Rasul tidaklah semudah zaman sekarang. Mereka sudah terbiasa dengan ketidakmudahan hidup, terbiasa dengan penderitaan hidup. Ketika orang lain mendambakan kehidupan yang mudah, lain dengan mereka; mereka memilih untuk hidup yang sulit atau menderita. Dan satu-satunya alasan penderitaan yang mereka pilih adalah karena mengikut Kristus. Sejarah mengukir nama-nama seperti Rasul Stefanus dibunuh dirajam oleh batu, Rasul Petrus disalibkan dengan kepala dibawah. Kayu salib untuk Petrus dipasang berbeda, ialah seperti huruf X. Ia merasa tidak layak untuk mati dan disalib seperti Tuhan Yesus. Paulus disiksa degan sangat kejam dan akhirnya dipenggal kepalanya oleh Kaisar Nero.
Akan tetapi, ditengah penderitaan yang mereka alami sebagai pengikut Kristus mereka tetap memiliki keyakinan bahwa “penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita”. Penderitaan menjadi hal yang sangat kecil bila dibandingkan dengan kemuliaan yang akan kita terima. Kalau hanya karena jarak jauh ke gereja, dijauhi rekan kerja karena beda keyakinan, itu belum seberapa dengan kemuliaan yang akan kita terima. AMIN!
Komentar
Posting Komentar