MEMAKNAI KATA ESA PADA SUAMI-ISTERI DAN BAPA-ANAK-ROH KUDUS

Pernikahan. Bisa menjadi bukti nyata bahwa Dia adalah yang Allah yang Esa (dalam dogma Tritunggal). Banyak orang Kristen bingung menjelaskan Allah Kristen 'ada berapa' (?) Kenapa ? Karena diantara kita masih belum memahami kata Esa pada ayat:

Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! (Ulangan 6:4)

PADAHAL kalau saja kita memahami kata Esa / אחד (Baca: ekhad) dengan benar maka, tidaklah sulit untuk menjawab pertanyaan seputar ke-Tritunggalan Allah menurut dogma Kristen.
Banyak pendeta memberikan penggambaran atau ilustrasi untuk mempermudah jemaat mengerti arti kata Esa / אחד (Baca: ekhad) sesungguhnya. Yang sebenarnya itu KELIRU.
Seringkah kita mendengar ajaran bahwa Allah itu satu (secara kuantitas), lalu diberikan ilustrasi "Saya satu orang/pribadi tapi memiliki tiga peranan di kampus saya jadi seorang Dosen, ketika pulang rumah saya jadi seorang Suami bagi isteri saya, dan ketika di gereja saya menjadi seorang Pendeta". Harus hati-hati dengan penggunaan ilustrasi, karena alih-alih memberikan kemudahan bagi jemaat untuk memahami TERNYATA SALAH dalam memberikan pemahaman.

Sekali lagi bahwa Pernikahan mampu menjawab ke-Esa-an Allah. Terlalu berlebihan ? Tidak ! Alkitab sendiri yang memberi jawaban demikian:

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
(Kejadi 2:24)

Satu suami, satu Isteri (secara kuantitas 2) menjadi 'satu daging'. Kata 'satu' yang digunakan SAMA PERSIS seperti yang digunakan pada kata Esa pada Ulangan 6:4, yaitu Esa / אחד (Baca: ekhad).
Bisakah kita menyangkali bahwa suami dan isteri merupakan dua pribadi / dua subjek / dua orang yang berbeda (?) Tetapi menjadi SATU; KESATUAN / Esa / אחד (Baca: ekhad) .
Lalu bisakah kita menyangkali bahwa Bapa, Anak, Roh Kudus merupakan Tiga Pribadi / Tiga Subjek / Tiga Tuhan yang berbeda (?) Tetapi menjadi SATU: KESATUAN / Esa / אחד (Baca: ekhad).

Suami dan Isteri merupakan satu kesatuan dengan dua pribadi yang DAPAT DIBEDAKAN. Begitu juga dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus dengan tiga pribadi yang dapat dibedakan. TAPI INGAT, sekalipun Bapa, Anak, Roh Kudus BISA DIBEDAKAN TAPI TIDAK BISA DIPISAHKAN (hakikat, sifat, kuasa dan kemuliaan). Oleh sebab itu ketika Suami-Isteri di ikat dalam pernikahan yang kudus, antara Suami-Isteri bisa dibedakan AKAN TETAPI TIDAK BISA DIPISAHKAN.